16 November 2008

puisi

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Karya Ida at DeKalb
Kepada Jaranireng: Aku dan Tulisanku
Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakkutapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisan kuharap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja tak dapat bercengkrama dengan prilaku
ku yang diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia sementara aku tak pernah berbuat yang sama kepada tulisanku....
Karya Ida at DeKalb

1 komentar:

Unknown mengatakan...

waaaaaa... puisinya baguuus :)